Tembilahan - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan mengikuti Penguatan Transformasi Digital oleh Staf Khusus (Stafsus) Menteri Hukum dan HAM RI bidang Transformasi Digital, Fajar Lase, Senin (22/05/2023). Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan, Hari Winarca, mengikuti kegiatan ini secara langsung di Aula Serba Guna Ismael Saleh Kantor Wilayah Kemenkumham Riau. Sedangkan Pejabat Eselon IV (Empat) dan Eselon V (Lima) Lapas Tembilahan mengikuti kegiatan ini secara virtual melalui aplikasi zoom meeting bertempat di Ruang Pembangunan Zona Integritas Lapas Tembilahan.
“Sebagai seorang ASN, kita tidak bisa lagi bekerja yang biasa-biasa saja. Harus menjadi luar biasa. Harus ada terobosan baru. Dan harus mampu menjadi penyelesai masalah. Bukan justru sebaliknya yang menjadi pembuat masalah, ” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Mhd. Jahari Sitepu.
Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Transformasi Digital, Fajar B.S. Lase menyampaikan organisasi beserta individu didalamnya harus mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada. “Yang membedakan antara seorang pemimpin dan seorang pengikut adalah Inovasi. Sebagai penyelenggara pelayanan publik, kita harus mampu berinovasi memaksimalkan penggunaan teknologi. Dengan adanya transformasi digital, akan memudahkan masyarakat pengguna layanan dalam memperoleh informasi tanpa batasan waktu dan tempat sehingga pelayanan dapat terselenggara dengan lebih optimal dan meningkatkan kepuasan bagi masyarakat, ” ujar Fajar B.S. Lase.
Melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Fajar Lase menyampaikan bahwa Kementerian Hukum dan HAM RI mendapatkan predikat Sangat Baik dengan nilai 3.68 pada Tahun 2021, dan skor 4.20 dengan predikat Memuaskan pada Tahun 2023. “Kemenkumham telah mendapatkan penghargaan Digital Government Award dalam kategori Penerapan Layanan SPBE Terbaik tahun 2021-2022. Jadi kami ikut mendorong teman-teman di UPT untuk ikut berinovasi memanfaatkan digital dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Namun perlu diingat bahwa Transformasi Digital tidak harus diukur dengan aplikasi, namun yang menjadi prioritas adalah memperbaiki sistem yang mengutamakan manfaat, ” ujar Fajar Lase.