Tembilahan - Berada di garis depan inovasi, Lapas Tembilahan telah melangkah lebih jauh dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan dengan memanfaatkan botol plastik sebagai media tanam dalam sistem aquaponik, Selasa (12/12/2023). Inisiatif ini menjadi sorotan utama yang lahir dari pikiran kreatif Kasi Giatja, Sigit Pramono, beserta Jajaran Giatja yang berdedikasi. Dalam metode aquaponik yang mereka terapkan, botol plastik bukan lagi hanya menjadi sampah, tetapi diubah menjadi wadah tanam unik yang memadukan keunggulan akuakultur dan hidroponik, membentuk suatu lingkungan yang bersifat simbiotik.
Aquaponik sendiri merupakan sistem pertanian terintegrasi yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman secara bersamaan, menciptakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Dalam inovasi terbaru ini, limbah dari ikan yang sebelumnya dapat menjadi sumber racun bagi mereka, kini diurai melalui tanaman-tanaman yang ditanam dalam botol plastik tersebut. Ini menciptakan sebuah siklus yang menakjubkan di mana air yang mengandung oksigen untuk ikan dan unsur hara untuk tanaman dihasilkan secara bersamaan.
Kalapas Tembilahan, Hari Winarca, melalui Kasi Giatja Lapas Tembilahan, Sigit Pramono, menjelaskan bahwa Lapas Tembilahan dengan penuh semangat tengah mengembangkan pertanian dengan sistem aquaponik ini. Harapannya, sistem ini tidak hanya menciptakan keberlanjutan dalam pertanian, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar.
"Dengan adanya sistem aquaponik, kami berharap dapat menciptakan siklus yang saling menguntungkan antara kehidupan akuatik dan pertumbuhan tanaman. Limbah ikan yang semula menjadi potensi pencemaran akan diolah menjadi sumber nutrisi untuk tanaman, menciptakan ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan, " ungkapnya dengan penuh semangat.
Inovasi luar biasa ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam dunia pemasyarakatan tetapi juga menjadi contoh positif bagi masyarakat luas tentang bagaimana ide sederhana seperti menggunakan botol plastik dapat mengubah paradigma pertanian modern. Semua pihak yang terlibat dalam proyek ini, termasuk Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan, Hari Winarca, menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah strategis menuju pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.